Manual OEE menjadi AUTO OEE Scoring



Tidak mudah mengubah manual OEE scoring menjadi auto oee scoring.




Dashboard manual OEE

Betul, Tidak gampang untuk mengubah manual OEE scoring menjadi auto OEE scoring. Namun ini sangat bisa dilakukan. Kesulitan ini erat kaitannya dengan kompleksitas yang ada dilantai produksi dilantai produksi seperti :
  1. Line produksi ada yang independent mesin dan ada yang continous line.
    Perhitungan OEE secara line produksi (continous process) dan perhitungan OEE dengan independent mesin mempunyai rumus atau formula yang berbeda. Terutama untuk klasifikasi nilai downtime dan nilai downtime. Karena untuk proses continous line, stop mesin bisa mempengaruhi mesin lainnya. Sedangkan independent mesin tidak.
  2. Variasi mesin di lantai produksi yang bermacam-macam. Ada mesin jadul, mesin tidak ada PLC, mesin canggih, belum ada port ethernet dsb.
  3. Terkadang setiap produk mempunyai flow proses dan hanya melalui beberapa mesin tertentu dari keseluruhan mesin atau proses yang ada. Sehingga punya karakteristik, cycle time, packing sendiri yang berbeda satu sama lain tapi masih dalam satu lini produksi.
  4. SKU atau varian yang begitu banyak, dengan cycle time yang berbeda satu samalain, serta packing yang digunakan juga berbeda. Setiap SKU mempunyai OEE yang identik, tidak bisa disamakan dengan SKU yang lainnya. Karena cycletime tiap SKU berbeda.
  5. Pergantian Lot dan batch dalam shift yang direncanakan atau yang tidak direncanakan dan sangat cepat. Dalam 1 shift dapat terjadi pergantian Batch hingga 1- 10 batch. Berpengaruh kepada configurasi OEE, data base dll.
  6. Lot produksi yang belum selesai dan masih harus dilanjutkan ke lain hari, menghendaki kesinambungan data dan reporting.
  7. Quality yang masih manual dan tidak punya sensor, mesin yang masih jadul dan tidak punya ethernet, mesin di-locked, dan mesin sudah canggih dll.
  8. Ingin di akses dengan mobile phone, android atau iphone.
Hal-hal inilah yang menyebabkan pabrik dalam hal ini ini sulit untuk menerapkan Auto OEE scoring.
Menurut kami, kesulitan ini bisa diatasi dengan pemahaman dan pengetahuan yang benar tentang Digital Factory. Anda tidak bisa melakukannya sendiri. Anda butuh orang yang paham secara teknis dan secara manajemen bagaimana melakukan Auto OEE scoring.
System integrator adalah ekspertis yang bisa mewujudkan Auto OEE scoring kan. Salah satu pekerjaan yang paling penting dalam Auto OEE scoring adalah auto data collecting dari mesin dan fasilitas produksi secara langsung. Tanpa manual entry dan manual reporting.
Ada sensoring, ada data logger, ada konektivitas, manajemen data, distribusi data, formula, algoritma, cloud system yang terlibat dalam proses tersebut.
Panggil dan diskusilah dengan sistem integrator khusus untuk manufakturnya.

OEE, oee, oee adalah, rumus oee, metode oee, oee mesin, oee solution, contoh menghitung oee, oee benchmark data, oee calculation, example, oee industry, vmtech, perusahaan vmtech, vmtech software, victor harefa, industry 4.0, rockwell automation, wonderware, efactory, IIOT, IOT, Edge computing, Edge cloud, mttr, mtbf, machine, mesin, suhu, akuisisi data mesin, packing, cokote, minor stop,scada system, apa itu mes, mes adalah
OEE, oee, oee adalah, rumus oee, metode oee, oee mesin, oee solution, contoh menghitung oee, oee benchmark data, oee calculation, example, oee industry, vmtech, perusahaan vmtech, vmtech software, victor harefa, industry 4.0, rockwell automation, wonderware, efactory, IIOT, IOT, Edge computing, Edge cloud, mttr, mtbf, machine, mesin, suhu, akuisisi data mesin, packing, cokote, minor stop

Comments

Popular posts from this blog

Dashboard ideal OEE

Ciri-ciri lantai produksi butuh OEE

PROFINET ATAU PROFIBUS ?