OEE dan Industrial 4.0
OEE adalah indikator matrix bagi perusahaan, serta menjadi KPI bagi lantai produksi, untuk melihat efisiensi semua aspek yang terlibat dalam proses produksi. Diperlukan suatu sistem OEE yang kredibel dan aktual, serta dipercaya di mata semua orang. Tidak ada data manipulasi, copy paste, atau human error atas sistem OEE scoring. Punya kredibilitas data yang tinggi.
Bicara data yang punya kredibilitas tinggi, maka kita akan dihadapkan pada sebuah sistem auto yang jauh dari manual entri atau manual reporting. Semua data akan auto data collecting secara automatis dari mesin dan fasilitas produksi. Data dalam kondisi real time, integrated, fleksibel, dan customizing.
Untuk durabilitas dan kredibilitas data, diperlukan software dan hardware yang robust dan seamless connectivity. Dengan demikian data semakin dipercaya dan diyakini oleh semua orang.

Sekali lagi …
Anda butuh sistem yang robust dan seamless connectivity, anda butuh hardware dan software yang bisa mengakomodasi auto data collection, computizing, visualisasi, data base, auto reporting, auto analisis, auto intelegensi. OEE adalah indikator Matrix bagi perusahaan. Sebagai kompas bagi top management kemana harus berlabuh. Termasuk Digitalisasi ataupun otomasi. Inilah titik awal dari keputusan sebuah digitalisasi perlu tidaknya ditentukan oleh aktifitas pengukuran OEE.
OEE mengungkapkan semua hal terhadap variable atau factor yang mempengaruhi optimal tidak nya sebuah lini produksi. Keputusan digital yang didasarkan kepada OEE scoring jauh lebih ampuh dan lebih powerfull untuk melangkah ke Digital Factory.
Anda akan memasuki sebuah era digital yang membawa perusahaan anda bisa bersaing dan memenangkan kompetisi global.
OEE – Auto Data Collection
Untuk mendapatkan OEE SCORE yang Auto, Beberapa trigger pada flow proses seperti STARTING, ENDING, COUNTING, STOP, RUNNNING, DOWNTIME dll terhubung langsung dengan PLC polling, yang mengakuisisi data secara langsung dari mesin secara Real Time.

Singkat kata, trigger tersebut mengalirkan beberapa data ke PLC polling kemudian dilakukan pengolahan data, untuk mendapatkan OEE scoring yang Auto. Nilai OEE akan berubah dalam interval waktu tertentu sesuai dengan pencapaian produksi yang didapatkan.
Jika signal-signal tersebut masih manual, ada baiknya ditambahkan atau digantikan oleh sensor yang punya konektifitas puls, analog, digital, serial dll.
Tidak semua data downtime bisa dibuat automatis
Untuk Notifikasi Downtime, banyak cara untuk mendapatkan nya . Hal inilah yang menjadi kelebihan dari VMTECH sebagai vendor yang customizing. Data downtime atau jenis downtime ada yang langsung didapatkan dari existing mesin. Jika tidak memungkinkan, ada metode lain di luar dari control PLC mesin Existing. Dengan menggunakan barcode system, ada yang menggunakan tombol push bottom. Dan yang sedikit lebih advance , dilakukan dengan Interface touchscreen atau HMI (Human machine interface).
Semua bergantung kepada kondisi lapangan, differensiasi fitur serta budget yang tersedia.
“Notifikasi Downtime , ada yang diwakilkan oleh barcode system, ada yang diwakilkan dengan tombol push botton dan yang sedikit lebih advance , ada yang dilakukan dengan Interface touchscreen atau HMI (Human machine interface) “
victor harefa
OEE mengungkapkan semua hal terhadap variable atau factor yang mempengaruhi optimal tidak nya sebuah lini produksi. Keputusan digital yang didasarkan kepada OEE scoring jauh lebih ampuh dan lebih powerfull untuk melangkah ke Digital Factory.
victor harefa
Comments
Post a Comment